
-->
PINRANG – Kesatuan Pelajar Mahasiswa Pinrang (KPMP) mengecam keras dugaan skandal manipulasi kredit yang menjerat puluhan pensiunan di Kabupaten Pinrang. Kasus ini disebut telah merugikan korban hingga ratusan juta rupiah.
Ketua KPMP, Anmar, menilai PT Bank Negara Indonesia (BNI) sebagai pihak perbankan yang terlibat telah mengkhianati kepercayaan masyarakat.
Ia menuding BNI abai dan terkesan cuci tangan atas dugaan manipulasi data kredit yang dialami sedikitnya 50 pensiunan.
“BNI telah mencederai rasa keadilan masyarakat Pinrang. Ini bukan lagi sekadar kelalaian, tapi bentuk pengkhianatan terhadap kepercayaan publik. BNI harus mengganti seluruh kerugian korban tanpa syarat,” tegas Anmar, Rabu (1/10).
Selain meminta ganti rugi, KPMP juga mendesak pencopotan Kepala BNI Wilayah Sulawesi Selatan dan Kepala Pembantu Cabang BNI Pinrang yang dianggap tidak menunjukkan kepedulian terhadap persoalan tersebut.
Anmar menambahkan, aparat penegak hukum harus segera menindak tegas semua pihak yang diduga terlibat, termasuk oknum internal bank yang disebut menjadi dalang manipulasi kredit.
“Kami tidak butuh pernyataan normatif. Yang kami butuh adalah tindakan nyata. Pecat pejabat terkait, tangkap para pelaku, dan bila perlu BNI angkat kaki dari Bumi Lasinrang jika tidak mampu bertanggung jawab,” ujarnya.
Sebelumnya, sejumlah pensiunan di Pinrang mengaku tidak pernah mengajukan pinjaman, namun dana pensiun mereka dipotong secara misterius. Kasus ini kini tengah disorot publik lantaran diduga melibatkan pihak perbankan.